Amoeba sisters video recap hardy-weinberg equilibrium answers – Delve into the fascinating world of population genetics with our comprehensive recap of the Amoeba Sisters video on Hardy-Weinberg equilibrium. This video recap will illuminate the intricacies of allele and genotype frequencies, empowering you with the knowledge to unravel the mysteries of genetic inheritance.
Join us as we explore the fundamental concepts of Hardy-Weinberg equilibrium, dissect its applications in population genetics, and uncover the limitations that shape its accuracy. Dive in and discover the answers to your burning questions about Hardy-Weinberg equilibrium.
Amoeba Sisters Video Recap: Hardy-Weinberg Equilibrium
Video Amoeba Sisters memberikan gambaran umum tentang kesetimbangan Hardy-Weinberg, prinsip fundamental dalam genetika populasi. Prinsip ini menyatakan bahwa frekuensi alel dan genotipe dalam suatu populasi tetap konstan dari generasi ke generasi jika tidak ada faktor evolusioner yang bekerja.
Kesetimbangan Hardy-Weinberg didasarkan pada lima asumsi: tidak ada mutasi, tidak ada migrasi, tidak ada aliran gen, perkawinan acak, dan tidak ada seleksi alam. Jika asumsi ini terpenuhi, frekuensi alel (p dan q) dan genotipe (p 2, 2pq, dan q 2) dapat dihitung menggunakan persamaan Hardy-Weinberg:
p2+ 2pq + q 2= 1
Hardy-Weinberg Equilibrium Calculations
Tabel berikut menunjukkan bagaimana menghitung frekuensi alel dan genotipe menggunakan persamaan Hardy-Weinberg:
| Frekuensi Alel | Frekuensi Genotipe |
|---|---|
| p = frekuensi alel dominan | p2 = frekuensi homozigot dominan |
| q = frekuensi alel resesif | 2pq = frekuensi heterozigot |
| p + q = 1 | q2 = frekuensi homozigot resesif |
Misalnya, jika frekuensi alel dominan (p) adalah 0,6 dan frekuensi alel resesif (q) adalah 0,4, maka frekuensi genotipe adalah:
- p 2= 0,6 2= 0,36 (homozigot dominan)
- 2pq = 2 x 0,6 x 0,4 = 0,48 (heterozigot)
- q 2= 0,4 2= 0,16 (homozigot resesif)
Applications of Hardy-Weinberg Equilibrium
Kesetimbangan Hardy-Weinberg digunakan secara luas dalam genetika populasi untuk:
- Memprediksi frekuensi alel dan genotipe dalam suatu populasi
- Mendeteksi penyimpangan dari kesetimbangan Hardy-Weinberg, yang dapat menunjukkan adanya evolusi
- Memperkirakan parameter populasi, seperti ukuran populasi dan laju mutasi
Misalnya, kesetimbangan Hardy-Weinberg telah digunakan untuk mempelajari frekuensi alel yang menyebabkan penyakit genetik pada populasi manusia.
Limitations of Hardy-Weinberg Equilibrium
Kesetimbangan Hardy-Weinberg hanya berlaku jika semua asumsinya terpenuhi. Pelanggaran asumsi ini dapat menyebabkan penyimpangan dari kesetimbangan dan mempengaruhi keakuratan perhitungan.
Beberapa keterbatasan kesetimbangan Hardy-Weinberg meliputi:
- Tidak memperhitungkan mutasi, migrasi, aliran gen, atau seleksi alam
- Mengasumsikan perkawinan acak, yang mungkin tidak selalu terjadi dalam populasi alami
- Tidak berlaku untuk populasi kecil, di mana efek acak dapat menyebabkan penyimpangan dari kesetimbangan
Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan keterbatasan ini ketika menafsirkan hasil perhitungan kesetimbangan Hardy-Weinberg.
FAQ Compilation: Amoeba Sisters Video Recap Hardy-weinberg Equilibrium Answers
What is the Hardy-Weinberg equilibrium?
Hardy-Weinberg equilibrium is a principle that describes the genetic makeup of a population that is not evolving. It states that the frequencies of alleles and genotypes in a population will remain constant from generation to generation in the absence of disturbing factors.
How is the Hardy-Weinberg equation used?
The Hardy-Weinberg equation is used to calculate the expected frequencies of alleles and genotypes in a population. It is based on the assumption that the population is large, random mating occurs, and there is no selection, mutation, migration, or genetic drift.
What are the limitations of the Hardy-Weinberg equilibrium?
The Hardy-Weinberg equilibrium is a useful model, but it has some limitations. It assumes that the population is large, random mating occurs, and there is no selection, mutation, migration, or genetic drift. In reality, these assumptions are often not met, which can lead to deviations from Hardy-Weinberg equilibrium.
